rhioex.blog

Pages

Saturday 24 December 2011

Renungan Di Akhir Tahun 2011

TAHUN 2011 segera berlalu, kita segera masuk tahun 2012. Media massa mengetengahkan kaledioskop peristiwa-peristiwa yang telah terjadi selama setahun belakangan. Ada kecemasan, ada juga harapan. Krisis ekonomi di Eropa misalnya, merupakan fenomena yang mencemaskan, yang agaknya belum segera akan pulih di tahun depan. Gagasan besar penyatuan Eropa melalui Uni Eropa memang sudah terwujud dan jalan, tetapi krisis keuangan membuat kesatuan itu terancam masa depannya. Julukan “the sick man in Europe” yang dulu pernah dilekatkan pada Turki di masa usai perang dunia pertama, kini justru melanda Eropa. Gelombang kecemasan itu merambat ke mana-mana dan terasakan sampai di sini. 

Kecemasan lain, misalnya merebak pasca-meninggalnya Presiden Korea Utara. Negeri yang totaliter itu yang memiliki senjata nuklir itu dicemaskan karena publik internasional belum paham betul pemimpin karakter penggantinya. Kecemasan juga terjadi di Timur Tengah, misalnya dikaitkan dengan wacana serangan Israel ke Iran, gagalnya transisi politik di Mesir, dan sebagainya. Selain kecemasan nyata, juga ada kecemasan mitologis, semisal dengan beredarnya isu bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Di sisi lain harapan, juga mengemuka di banyak tempat. Di negara-negara Timur Tengah, muncul harapan politik baru pasca-fenomena musim semi demokrasi atau yang dikenal dengan istilah “Arab Spring”. Di Myanmar (Burma) juga begitu. Negeri junta militer itu sudah mau membuka diri dan menjanjikan perubahan yang demokratis. 

Di Indonesia, kecemasan dan harapan juga mewarnai kita. Misalnya kita cemas dengan perkembangan sosio-politik di Papua, sehingga kita berharap agar pemerintah pusat mampu melakukan terobosan penting untuk mengakhiri krisis di sana, dengan pendekatan komprehensif yang berbasis kemanusiaan. Kita juga cemas dan sedih melihat kasus-kasus kekerasan terhadap rakyat oleh oknum-oknum yang bekerja di perkebunan asing di Lampung. Kita cemas dan sedih juga dengan kasus-kasus korupsi politik. Dan masih banyak lagi, termasuk cemas dengan kondisi pendidikan nasional, cemas kalau-kalau harga bahan bakar minyak melambung tinggi tahun depan. 

Namun, bagi yang selalu optimis, harapan masih ada. Dari sisi ini, tahun 2012, seperti judul lagu yang dipopulerkan Titik Sandora dan Muchsin Alatas, “Dunia Belum Kiamat”. Kita masih berharap pemerintah bisa lebih efektif menjalankan kebijakan-kebijakannya secara tepat tahun depan, setelah isu reshuffle kabinet tidak lagi menjadi sorotan. Kita berharap pemerintah, juga mampu membangkitkan harapan kolektif, menginspirasi semua pihak untuk bangkit dari keterpurukan dan disintegrasi. Memang harapan itu bisa terbentur pada hal-hal yang membuat reputasi dan integritas pemerintah jatuh, dan lantas tumbuh ketidakpercayaan (distrust). Karenanya momentum kepercayaan harus terus dijaga. Ini semakin tidak mudah pada 2012, mengingat perkembangan politik tampaknya akan semakin ditandai oleh penajaman-penajaman perbedaan politik antar-partai koalisi, juga oleh hal-hal lainnya, termasuk tekanan dari kelompok-kelompok kepentingan. Betapapun demikian, semoga hari esok lebih baik daripada kini. (M Alfan Alfian, FISIP Universitas Nasional, Jakarta). 
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net